#
  • #
    Email

    public@rswiyungsejahtera.id

  • #
    Hotline

    (031) 7532653

  • #

Berita

#
2024-01-24 10:24:12

Menjaga Kesehatan Jasmani dan Imani Jantung Hati

Rasulullah pernah bersabda:

“Ketahuilah, sesungguhnya dalam tubuh manusia ada segumpal daging, jika segumpal daging itu baik, maka akan baik seluruh tubuh manusia, dan jika segumpal daging itu buruk, maka akan buruk seluruh tubuh manusia, ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati manusia.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam pembahasan para ulama mengenai hadis ini, hati di sini adalah iman. Kali ini, saya akan bahas tentang koherensi hati secara fisik dan secara rohani.

Dalam bahasa sehari-hari, yang orang Indonesia anggap sebagai hati adalah organ liver. Padahal, yang benar adalah jantung karena terminologi hati yang dimaksud di hadis ini adalah jantung hati/HEART dalam bahasa Inggris.

Dari segi medis, jantung merupakan organ vital bagi manusia. Bagian-bagian organ jantung secara garis besar ada lima:

1. Isi Jantung [darah]

2. Pembuluh darah jantung [coroner]

3. Otot jantung [myocard]

4. Sistem irama/kelistrikan jantung [SA node sistem]

5. Sel saraf jantung [cardiac neuron]

Segumpal daging atau jantung ini harus baik semua bagian-bagiannya agar seluruh tubuh juga menjadi baik, tidak mudah sakit, dan selalu sehat.

1. Isi jantung harus baik, harus kita jaga tetap selalu baik. Kadar oksigen yang kita hirup baik dengan olahraga pagi, lingkungan yang hijau, elektrolit atau zat-zat mikro harus baik, kadar garam terjaga tidak kurang dan tidak lebih. Isi darah juga dijaga tidak banyak kolesterol jahat, tidak banyak asam urat, tidak banyak gula, tetapi lebih banyak anti oksigen dalam darah. Semakin baik isi jantung maka seluruh organ tubuh yang mendapat pompaan darah dari jantung akan ikut baik. Isi jantung harus imbang tidak kurang dan tidak berlebih. Kalau kurang bisa membuat gangguan seperti pusing, pingsan, atau gangguan ginjal. Cairan yang kurang bisa karena dehidrasi, kehilangan darah, atau kehilangan cairan berlebih. Isi jantung kalau berlebih juga tidak baik karena akan membebani jantung berlebihan yang membuat gagal jantung atau edema paru [paru-paru tenggelam].

Isi iman kita juga harus baik sehingga output ke akhlak kita jadi baik. Kadar takwa kita harus baik dan meningkat dengan meningkatkan kualitas ibadah, ikut kajian, memperbanyak teman-teman saleh, dll. Semakin tinggi takwa, semakin baik iman; maka akan baik seluruh aktivitasnya. Iman juga harus imbang; tidak kurang dan tidak lebih. Tidak kurang dalam arti tidak extrem kiri yang terlalu menggampangkan urusan agama, tidak berjilbab, masih makan riba, tidak salat, dll. Atau terlalu extrem kanan sampai melakukan bom bunuh diri, paham-paham yang mengkafir-kafirkan saudara seiman seperti paham khawarij.

2. Pembuluh darah jantung atau coroner merupakan bagian penting dari jantung. Coroner harus dijaga agar tidak ada pembuntuan baik karena plaque pembuntuan atau trombus serta dijaga tidak spasme. Coroner yang tidak dijaga bisa menyebabkan serangan jantung mendadak atau istilah medisnya infark myocard akut. Kasus ini banyak terjadi di sekitar kita dan akibatnya bisa sangat fatal, bahkan kematian mendadak. Menjaga coroner dilakukan dengan menjaga pola hidup yang baik. Menjaga pola makan sehingga isi darah baik tidak menyebabkan pembuntuan karen kolesterol. Banyak aktivitas fisik sehingga tidak mudah terjadi trombus. Olahraga teratur dan konsumsi buah sayur untuk meningkatkan antioksidan yang menjaga kualitas pembuluh darah coroner. 

Iman kita ini juga harus kita jaga agar tidak mudah sakit karena terkena serangan mendadak. Kejadian di Palestina membuat kita belajar banyak tentang bagaimana kekuatan iman mereka. Bagaimana iman mereka tetap kuat walaupun mereka harus kehilangan rumah, anak, saudara, istri/suami, dan hampir semua penderitaan di dunia secara mendadak. Tapi tidak satu kata pun dari penduduk Palestina yang mencaci Allah atau pun menyalahkan Takdir Allah. Mereka bahkan mengucap syukur. Hal ini membuat dunia tertegun dan heran dengan model iman yang sekuat itu sampai membuat banyak nonmuslim yang akhirnya belajar Islam dan bersyahadat. Masyaallah, selain pahala syahid, mereka juga mendapat pahala dakwah yang sangar besar. Kita harus belajar menjaga iman dengan memperbaiki salat, puasa, baca, dan kajian Al-Quran sehingga ketika kita tiba-tiba mendapat serangan ujian dari Allah, iman kita siap. Kalau iman kita baik, maka akan baik perilaku kita menghadapi ujian atau musibah. Kalau iman kita buruk, maka terkena musibah kecil saja, yang keluar adalah caci maki dan amarah. Kita lihat di jalanan, mobil tersenggol sedikit sudah marah-marah dan caci maki. Kalau iman baik, maka hati akan berkata “mobil hanyalah urusan dunia, sabar senyum maafkan, maka masalah akan selesai dengan baik.” Kalau musibah yang kecil kita belum mampu memberi output yang baik, apalagi musibah yang besar.

3. Otot jantung harus juga dijaga agar kontraksi atau pompa jantung tetap berfungsi baik. Otot jantung yang tidak dijaga bisa menjadi gagal jantung, diperiksa dengan echocardiografi fungsi otot jantung [EF] normal harus di atas 50 persen. Disebut gagal jantung bila di bawah 50 persen, gagal jantung berat atau tingkat 4 bila di bawah 20 persen. Gejala umumnya, pasien tidak mampu bergerak banyak, bahkan makan saja mungkin sudah sesak, tidur harus posisi duduk, menjaga otot jantung dengan menjaga isi jantung dan coroner jantung, dijaga tensi agar terkontrol, hipertensi yang dibiarkan lama-lama akan menjadi gagal jantung, kembali ke pola makan dan pola hidup olahraga teratur agar otot jantung menjadi baik.

Iman harus dijaga agar tidak menjadi gagal iman. Gagal iman bisa membuat kita menjadi murtad. Membentengi iman dengan menjaga salat tepat waktu dengan kajian, dengan baca Al-Quran, dan lain-lain, serta harus istiqomah sampai akhir waktu agar tidak sampai jatuh kepada gagal iman. Pola ibadah harus teratur sesuai Al-Quran dan sunah agar iman terjaga dengan baik.

4. Sistem kelistrikan jantung harus dijaga agar tetap teratur sehingga detak jantung juga teratur. Detak jantung normal berkisar antara 60 - 100 x/m. Detak jantung yang rendah di bawah 60 berbahaya karena bisa menyebabkan henti jantung. Detak jantung yang berlebihan sampai lebih 100 x/m juga berbahaya karena dapat menyebabkan fibrilasi jantung atau jantung bergetar sehingga tidak ada darah yang dipompa dan menyebabkan pula gangguan irama jantung tidak teratur atau arhytmia. Gangguan irama bisa disebabkan karena gangguan dari dalam jantung sendiri sebab gangguan SA node biasanya karena serangan coroner di daerah SA node. Hal tersebut bisa dikarenakan gangguan katup, gangguan dari luar jantung seperti elektrolit tidak normal, sedang mengalami infeksi berat, sedang dehidrasi berat, gangguan ginjal, stroke dll. Gangguan irama yang terjadi harus segera diatasi agar segera kembali menjadi normal karena kalau tidak normal akan memberi dampak buruk ke tubuh.

Iman harus dijaga iramanya. Irama iman kadang naik dan kadang turun. Iman naik sangat baik tapi dijaga agar tidak menjadi sombong. Ketika posisi iman naik, rajin ibadah, paham agama dll. Bila tidak kita jaga, riya dan sombong bisa menjangkit dan menggugurkan pahala-pahala kita. Jangan menganggap saudara yang belum hijrah jadi lebih buruk dari kita. Kadang yang kita nilai buruk pada akhir hayatnya husnul khotimah karena Allah beri kebaikan kepadanya. Kadang yang kita nilai baik sekarang, ternyata buruk akhirnya. Iman terlalu rendah juga berbahaya, membuat kita malas beribadah, gampang terkena fitnah, bahkan sampai henti iman atau murtad.

5. Sel saraf jantung memiliki karakteristik yang unik. Setelah beberapa tahun penelitian, ditemukan bahwa jantung berkomunikasi dengan otak dengan cara yang secara signifikan memengaruhi cara kita memandang dan bereaksi terhadap dunia. Ditemukan bahwa, jantung tampaknya memiliki logika khasnya sendiri yang sering kali menyimpang dari arah sistem saraf otak. Jantung tampaknya mengirimkan pesan bermakna ke otak yang tidak hanya dipahami, namun juga dipatuhi (Lacey dan Lacey, 1978). Otak di dalam jantung: setelah penelitian ekstensif, Armor (1994) memperkenalkan konsep ‘fungsional otak jantung.’ Karyanya mengungkapkan bahwa jantung memiliki sistem saraf intrinsik kompleks yang cukup canggih untuk memenuhi syarat sebagai ‘otak kecil.’ Otak jantung adalah jaringan rumit yang terdiri dari beberapa jenis neuron, neurotransmitter, protein, dan sel pendukung yang serupa dengan yang ditemukan di otak sebenarnya. Sirkuitnya yang rumit memungkinkannya bertindak secara independen dari otak kranial – untuk belajar, mengingat, dan bahkan merasakan. Sistem saraf jantung mengandung sekitar 40.000 neuron, yang disebut neurit sensorik (Armour, 1991). Informasi dari hati – termasuk sensasi perasaan – dikirim ke otak melalui beberapa aferen. Jalur saraf aferen ini memasuki otak di area medula, dan mengalir ke pusat otak yang lebih tinggi, di mana jalur tersebut dapat memengaruhi persepsi, pengambilan keputusan, dan proses kognitif lainnya (Armour, 2004). Dengan demikian, terungkap bahwa jantung memiliki sistem saraf intrinsiknya sendiri yang mengoperasikan dan memproses informasi secara independen dari otak atau sistem saraf (Murphy, dkk, 2000). Sebenarnya Al-Qur'an telah memberitahukan 1400 tahun lebih dahulu, di dalam ayat-ayat yang artinya seperti berikut:

“Maka tidak pernahkah mereka berjalan di bumi, sehingga hati (akal) mereka dapat memahami, telinga mereka dapat mendengar? Sebenarnya bukan mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada.” [QS 45:46]

Bahwa otak berpikir dan hati berpikir dan terkoneksi. Kadang otak berpikir untuk berbuat korupsi tapi hati mengingkari sehingga kita tidak jadi korupsi. Menjaga iman atau hati ini penting untuk mencegah otak kita berpikir hal buruk yang nantinya menggerakkan tubuh kita untuk mengerjakan maksiat dan menjadikan kita berdosa.

Semoga Allah senantiasa menjaga kesehatan jantung kita dan memberi hidayah kepada hati kita. Jantung yang baik akan membuat seluruh tubuh kita sehat. Hati yang baik akan membuat seluruh akhlak tubuh kita juga baik.

Semoga bermanfaat.

 

Oleh: dr. Hendry Setiawan,Sp.An-TI  dokter anestesi dan ICU RSWS


Berita Terbaru

#

Kapan Sebaiknya Periksa ke Dokter Anak Konsultan Neurologi?

2024-10-16 11:13:08
#

Gathering Mitra "Lebih Dekat Seperti Sahabat"

2024-10-07 04:32:21
#

Dokter Cilik: Serunya Belajar Bareng RS Wiyung Sejahtera

2024-10-01 02:06:56
#

Tasyakuran Hari Ulang Tahun ke-19 RS Wiyung Sejahtera

2024-09-30 10:56:05
#

Mengatasi Cedera Ringan di Rumah dengan Metode RICE

2024-07-23 09:10:58

Follow Us