Mengatasi Cedera Ringan di Rumah dengan Metode RICE
Oleh : dr. Alfin Windarjati Wyoso, Sp.KFR, M.Ked.Klin
Setiap hari berbagai individu dari segala usia dan gaya hidup mempunyai kegiatan sehari-hari yang padat, mulai dari pagi hari hingga terkadang larut malam. Baik seorang ibu rumah tangga, karyawan, atlet, atau profesi lainnya, kegiatan sehari-hari tetap bisa berisiko menimbulkan cedera. Cedera adalah bagian yang tak terhindarkan dari kehidupan. Dari luka dan memar kecil hingga kondisi yang lebih parah seperti patah tulang dan keseleo, cedera dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan memengaruhi kesejahteraan secara keseluruhan.
Sebelum berobat, ada berbagai strategi yang efektif dilakukan di rumah untuk mengatasi dan mencegah bertambah beratnya suatu cedera. Salah satunya yang sering digunakan adalah metode RICE. Apakah itu metode RICE? Metode RICE adalah protokol pertolongan pertama yang digunakan untuk mengelola cedera ringan, terutama keseleo dan otot yang tertarik. RICE adalah singkatan dari Rest (Istirahat), Ice (Es), Compression (Kompresi), dan Elevation (Elevasi). Sudah banyak bukti metode RICE membantu dalam mengatasi cedera.
Berikut adalah penjelasan metode RICE dari setiap langkahnya :
1. Rest (Istirahat)
Tindakan ini bertujuan untuk mencegah cedera lebih lanjut dan memungkinkan tubuh memulai proses penyembuhan. Yang perlu dilakukan adalah menghentikan aktivitas apa pun yang dapat memperburuk cedera. Ini bisa dengan menggunakan kruk, penyangga pada area cedera, atau bidai untuk menghambat gerakan berlebih area yang cedera. Bagi atlet atau individu dengan gaya hidup yang aktif, langkah ini sangat penting untuk menghindari perburukan dari cedera. Istirahatkan area yang cedera setidaknya selama 48 jam hingga beberapa hari hingga minggu, tergantung pada tingkat keparahan cedera. Area yang cedera sebaiknya tidak banyak digerakkan dalam kurun waktu itu, dan mulai digerakkan perlahan saat nyeri mulai berkurang.
2. Ice (Es)
Mengompres area yang cedera dengan es bertujuan untuk mengurangi peradangan dan mengurangi rasa sakit. Es membantu menyempitkan pembuluh darah, mengurangi aliran darah ke area cedera dan meminimalkan pembengkakan dan memar. Pertama hancurkan es batu dan dimasukkan kantong es atau plastik, kemudian dibungkus dengan kain atau handuk tipis untuk mencegah luka bakar es pada kulit. Kompres pada area cedera selama 10-15 menit dilakukan setiap 2 jam selama 48 jam pertama setelah cedera. Hindari meninggalkan es terlalu lama di area tersebut untuk mencegah kerusakan jaringan.
3. Compession (Kompresi)
Tindakan ini bertujuan untuk mengurangi pembengkakan dan peradangan. Dengan pemberian tekanan pada jaringan yang cedera, membantu membatasi jumlah cairan pada jaringan tersebut maka mengurangi pembengkakan. Kompresi juga memberikan dukungan pada area cedera yang dapat mencegah terjadinya cedera lebih lanjut dan membantu proses penyembuhan. Gunakan perban elastis untuk membungkus area yang cedera. Mulailah membungkus dari titik terjauh dari jantung dan bergerak menuju pusat tubuh. Perban harus cukup ketat tetapi tidak terlalu ketat hingga menimbulkan nyeri. Jika mengalami mati rasa, kesemutan, atau peningkatan rasa sakit, perban mungkin terlalu ketat dan harus dilonggarkan. Kompresi harus dipertahankan selama 48 jam pertama setelah cedera, tetapi perban harus dilepas sebelum tidur.
4. Elevation (Elevasi)
Dengan terangkatnya bagian yang cedera bertujuan untuk mengurangi pembengkakan dengan memungkinkan cairan jaringan mengalir menjauhi area cedera. Elevasi membantu mengurangi rasa sakit dan pembengkakan dengan mengalirkan aliran darah menjauhi area tersebut. Ini juga membantu dalam pengeluaran produk limbah dari jaringan yang cedera. Kita lakukan dengan cara mengangkat anggota tubuh yang cedera melebihi tinggi jantung. Bisa menggunakan bantal atau penyangga untuk menopang anggota tubuh saat beristirahat atau tidur. Pastikan bagian yang cedera cukup disanggah dan tidak menggantung atau terjuntai.
Pertimbangan tambahan saat terjadi cedera adalah penggunaan obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas seperti ibuprofen atau acetaminophen yang dapat membantu mengelola rasa sakit dan mengurangi peradangan. Selalu ikuti petunjuk dosis obat dan konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan jika memiliki kekhawatiran.
Metode RICE adalah cara sederhana namun efektif untuk mengelola cedera ringan dan mendorong penyembuhan. Penting untuk merasakan tubuh anda dan tidak terburu-buru dalam proses pemulihan. Jika anda merasakan sakit yang hebat, pembengkakan yang signifikan, perubahan warna pada kulit, mati rasa, atau jika cedera tidak membaik setelah beberapa hari, bisa jadi ini adalah tanda cedera yang lebih serius dan perlu konsultasi kepada dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Semoga dalam beraktivitas sehari-hari, tetap selalu waspada akan terjadinya kemungkinan cedera, dan berhati-hatilah akan lingkungan kita. Berolahraga teratur supaya tetap bugar dalam situasi apapun. Jangan lupa untuk rutin periksa ke layanan kesehatan untuk mengetahui kondisi kesehatan masing-masing.
Salam sehat, semoga bermanfaat.
Jadwal Praktik dr. Alfin Windarjati W, Sp.KFR, M.Ked.Klin
(Spesialis Rehab Medik RS Wiyung Sejahtera)
Senin, Selasa, Jumat : 08.00-11.00
Sabtu : 12.00-15.00